Sabtu, 11 April 2009

Barr Bodies- Alat Kelamin Ganda

MESKI prevelensi (angka kejadian) termasuk langka, kasus kelamin ganda (hermaprodit) sudah sering ditemukan. Contohnya Sukarna, salah seorang mantan atlet Indonesia berubah menjadi pria karena alat kelaminnya mengalami perubahan. Belum lagi, berbagai kasus lain, seseorang yang bingung memilih jenis kelamin akibat lahir dengan alat kelamin ganda. Bagaimana sebenarnya yang disebut kelamin ganda? Apakah alat kelamin bisa mengalami perubahan saat dewasa?



Menurut dr Riswan Joni SpB, lahir dengan alat kelamin ganda memang bisa terjadi. Hal ini karena ada gangguan selama masa kehamilan terutama pada masa pembentukan. Hal ini bisa disebabkan karena adanya infeksi, maupun sebab lain selama masa kehamilan. “Yang jelas terjadi karena gangguan selama berada di dalam kandungan,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Mayang Medical Center (MMC), kemarin.

Dengan demikian, secara anatomi, adanya kelamin ganda merupakan kelainan bawaan bukan terjadi pada saat pertumbuhan manusia. “Secara teori, alat kelamin tidak mungkin mengalami perubahan pada masa pertumbuhan manusia, misalnya dari laki-laki menjadi perempuan, ataupun sebaliknya. Kecuali dengan operasi,” terangnya.

Mengenai bentuk kelamin ganda itu sendiri, di dunia kedokteran, hermaprodit ini terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, hermaprodit murni. Yakni, dalam satu tubuh ada ovarium dan testis. Untuk genitalia external-nya (alat kelamin luar) bisa bervariasi. Ada yang bentuknya seperti penis atau vagina. Namun, ada pula yang alat kelamin luarnya tidak jelas. “Artinya bentukan penis atau vagina tidak jelas,” kata dr Riswan.

Kedua, hermaprodit pseudo male atau yang diistilahkan dengan laki-laki tapi palsu. Seseorang dengan kelainan tersebut memiliki organ kelamin wanita lengkap di tubuhnya. Tapi, klitoris yang dipunyainya membesar sehingga menyerupai penis.

Bentukan penis itulah yang membuat seseorang tersebut diidentifikasi laki-laki. Padahal, sejatinya perempuan. “Dalam hal ini, lubang tetap di bawah, klitoris yang disangka penis biasanya tidak berlubang ukurannya sekitar 2 cm sedangkan klitoris normal hanya seukuran kacang hijau,” ujarnya.

Varian ketiga dari hermaprodit adalah wanita palsu atau pseudo female. Kebalikan dari varian kedua, seseorang yang menderita kelainan ini sebenarnya laki-laki, tapi alat kelamin luarnya menyerupai wanita. Lalu bagaimana penentuan jenis kelamin pada kasus hermaprodit?

Riswan menjelaskan, jika menjumpai kasus ini, penentuan diagnosis harus dengan pemeriksaan intensif. Mulai dari kromosom, hormon yang dominan, hingga pemeriksaan penunjang mengenai organ vital yang dimiliki. “Termasuk pemeriksaan psikologis,” katanya.

Karena jika hanya menebak dari kondisi fisik luar, maka dikhawatirkan tidak sesuai dengan kondisi psikologisnya. Sehingga ke depan, juga tentu akan muncul permasalahan. “Misalnya, saat dewasa, berubah jenis kelamin,” ujarnya.

Yang jelas, mengingat alat kelamin yang dimiliki ganda, setelah melalui pemeriksaan, maka biasanya akan dipilih jenis kelamin yang dominan melalui sistem operasi. Hanya saja, pada kasus hermaprodit ini, biasanya organ kewanitaan maupun organ laki-lakinya serba tanggung. Misalnya, terkadang memiliki vagina lengkap, ada payudara tapi tidak memiliki ovarium. Ataupun memiliki penis, tapi tidak memproduksi sperma. “Makanya, biasanya jarang pada kasus ini bisa memiliki keturunan,” ujarnya.(*)

menyebutkan bahwa angka kejadian kasus kelamin ganda kurang lebih satu penderita per 20.000 kelahiran. Menurut Dr. Sultan, istilah kelamin ganda tak selalu tepat. Yang pas adalah ketidakjelasan jenis kelamin atau ambiguous genitalia atau sex ambiguity.

Bentuk kelainan ini bervariasi, mulai dari hipospadia (kelainan pada saluran kencing) sampai bentuk kelamin luar (perempuan atau laki-laki) yang tak normal. Hipospadia sering menyulitkan penentuan jenis kelamin, terutama pada bayi baru lahir. Pada kelainan ini saluran kencing tidak berakhir di ujung penis, tapi terputus di tengah saluran. Karena itu, jalan keluar urin ada di tengah bawah batang penis, pada daerah perineal di dekat anus atau di antara buah zakar.

Kalau lubang itu cukup besar memberikan kesan mirip lubang kemaluan perempuan, Apalagi pada bayi baru lahir, buah zakar belum begitu besar atau belum turun dari rongga perut, sehingga keberadaan lubang abnormal ini mengesankan kantong buah zakar seperti bibir vagina.

Pemeriksaan DNA

Kasus yang lebih kompleks disebut true hermaphroditism, yakni terdapat dua macam gonad (indung telur dan testis); Secara sitogenetik (ilmu tentang sel dan genetika), pada penderita terdapát dua macam kromosom seks, yaitu XY (laki-laki) dan XX (perempuan) dengan perbandingan yang bervariasi.

Keadaan ini disebut mosaicism. Pada kasus ini psikiater atau psikolog diharapkan lebih berperan terutama dalam membantu menentukan pilihan jenis kelamin yang dikehendaki. Berdasarkan pengalaman Dr. Sultan dalam memberikan konseling pilihan cenderung pada jenis kelamin yang telah ditentukan orangtua ketika anak lahir. Bila orangtua telanjur memberi nama dan memperlakukannya sebagai anak laki-laki, jenis kelamin itu yang dipilih. Pun sebaliknya.

Mereka enggan mengubahnya karena bakal berpengaruh pada nama dan status hukum yang harus diperbarui. Apalagi si anak juga sudah menghayati jenis kelamin pilihan orangtuanya. Dalam hal ini, dokter ahli kebidanan dan bedah urologi tak boleh tergesa- gesa melakukan tindakan.

Kasus akan lebih rumit bila dalam keluarga penderita ada lebih dari satu kasus. Apalagi bila disertai kelainan lain, misal hipospadia plus pertumbuhan payudara. Pemeriksaan laboratonum dengan analisis kromosom dan hormon saja tidak cukup untuk kasus ini. Diperlukan pemeriksaan DNA untuk mencari kemungkinan adanya mutasi gen yang diwariskan. Mutasi gen biasanya terjadi pada kromosorn X (kromosom seks), meski tidak terlepas kemungkinan adanya mutasi gen pada kromosum lain. Pemeriksaan yang lebih luas pada seluruh anggota keluarga (termasuk yang tidak mengalami kelainan) dan konseling genetika perlu dilakukan.

Perlu Deteksi Dini

Ambiguitas seksual sering tak diketahui atau tak dicari kepastian diagnosisnya, Akibathya sering muncul anggapan salah. Di laboratorium sitogenetika, setiap bulan minimal diterima satu kasus seperti ini. Sebagian besar terlambat dikonsultasikan. Orangtua membawa anaknya saat sudah berusia lebih 2 tahun, malah ada yang sudah dewasa.

Padahal, terlambatnya pemeriksaan, berakibat pada salahnya penentuan jenis kelamin sehingga menimbulkan masalah sosial dan psikologis. Sayangnya lagi, belum semua laboratorium di kota-kota besar di Indonesi dapat melakukan analisis kromosom untuk menentukan kejelasan jenis kelamin.

Umumnya dipakai cara sederhana, yakni memeriksa kromatin seks (Barr body) yang bisa memberikan hasil negatif. Cara ini kurang tepat karena pengambilan sampel dikerjakan dengan kerokan pipi - yang mudah menyebabkan sel mati dan hasilnya negatif.

Di negara-negara maju, pemeriksaan model ini sudah ditinggalkan karena selain memberikan hasil negatif atau positif palsu, juga kurang akurat, terutama pada keadaan mosaik. Pada keadaan tertentu dan kompleks, sexing (penentuan jenis kelamin) dapat dikerjakan dengan pemeriksaan DNA seperti FISH (fluorescence in situ hybridization). Ini adalah kombinasi antara pemeriksaan sitogenetik dan molekuler atau dengan analisis molekuler lainnya.

Di FK Undip, sudah dibuka Laboratorium Bioteknologi, Unit Sitogenetika dan Genetika Molekuler yang mengerjakan pemeriksaan DNA. Dengan kemajuan ilmu kedokteran diharapkan problem ketakjelasan kelamin dapat diatasi sedini mungkin.

Apa Cirinya?

Keadaan genital bayi baru lahir memang belum begitu jelas karena sangat kecil. Namun, masih bisa diamati perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Bila terjadi kelainan, perlu diketahui kepastian jenisnya. Selain dengan pemeriksaan kromosom, beberapa penampakan bisa dicermati, sehinga kita tahu jenis kelamin anak yang sebenarnya.

Karakteristik pada genetik perempuan:
* Klitoris yang membesar dan tampak seperti penis kecil.
* Vagina yang tersembunyi karena lubangnya benar-benar tertutup

Karakteristik pada genetik laki-laki:

* Tuba atau lubang penis tampak begitu kecil dan sempit sementara penis tidak kelihatan nongol atau keluar. Ini disebut hipospadia.
* Penis kecil dan tidak normal karena saluran kencing sangat dekat dengan skrotum. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penis sangat dini pada masa perkembangan.

Jelas-jelas tidak kelihatan alat kelamin laki-laki. Biasa terjadi pada kasus berat.

Perubahan Psikis Bisa Karena Faktor Hormonal

BANYAK orang beralih jenis kelamin, meski sudah beranjak dewasa. Kebanyakan karena adanya perubahan hormonal. Secara medis hal ini bisa saja terjadi baik karena lingkungan maupun karena sebab lain. Namun, yang tidak akan pernah berubah adalah anatomi tubuh. Kalaupun ada perubahan, biasanya merupakan hasil rekayasa melalui operasi.

Menurut dr Riswan Joni SpB, pada banyak kasus memang ditemukan orang yang berjenis kelamin pria memiliki sifat wanita begitu juga sebaliknya. Ada yang merupakan kelainan bawaan, namun ada juga karena perubahan karena faktor luar. “Kalau alat kelamin yang berubah tidak mungkin tanpa hasil rekayasa,” ujarnya saat ditemui di Rumah sakit Mayang Medical center (MMC), kemarin.

Yang dimaksud dengan faktor luar ini bisa dikarenakan lingkungan misalnya pembentukan keluarga, pengaruh teman-teman maupun karena adanya perubahan hormonal dalam tubuh. “Perubahan karena faktor lingkungan ini bisa merubah faktor psikologis manusia,” ujarnya.

Sedangkan faktor hormonal bisa mengalami perubahan karena penggunaan obat-obatan tertentu terutama obat yang mengandung hormon. Misalnya, mengonsumsi obat hormon pria bisa mengubah hormon dalam tubuh manusia. Sehingga lama-kelamaan menjadi memiliki sifat pria. “Hal ini bisa saja terjadi, maka hati-hati mengonsumsi obat-obat yang mengandung hormon atau obat khusus pada jenis kelamin tertentu,” ujarnya.

Makanya, jangan heran, ketika orang sudah beranjak dewasa, ada yang beralih jenis kelamin karena pada dirinya terjadi kecendrungan perubahan sifat tadi. “Jika hal ini muncul, sebaiknya segera berkonsultasi pada psikolog maupun psikiater sehingga hal ini tidak berdampak pada kehidupan sosial sehari-hari,” jelasnya.



dikutip dari http://jambi-independent.co.id/home

Tidak ada komentar: